Kamis, 27 November 2014

KERANGKA KARANGAN(OUTLINE)


P
ada umumnya kerangka karangan merupakan rencana garis besarkarangan berdasarkan tingkat kepentingannya (teratur tentang pembagian danpenyusunan gagasan), serta pedoman bagi pembaca untuk mengetahui isi suatukarangan. Kerangka karangan yang belum final disebut outline sementara,sedangkan kerangka karangan yang sudah tersusun rapi dan lengkap disebutoutline final. Didalam Bahasa Indonesia penulisan kerangka karangan membantupenulis untuk melihat gagasan-gagasan dalam sekilas pandang, sehingga dapatdipastikan apakah susunan dan hubungan timbal-balik antara gagasan-gagasan itusudah tepat, apakah gagasan-gagasan itu sudah disajikan dengan baik, harmonisdalam perimbangannya.
Kerangka karangan merupakan miniatur atau prototipe dari sebuahkarangan. Dalam bentuk miniatur ini karangan tersebut dapat diteliti, dianalisis,dan dipertimbangkan secara menyeluruh, bukan secara terlepas-lepas.Kerangka karangan banyak dipergunakan didalam setiap pembuatanpenulisan karya ilmiah sehingga banyak ketentuan yang harus dilakukan untuk pembuatan penulisan tersebut. Untuk itu Penulis hanya membatasi penulisan inipada pola susunan secara garis besar, macam – macam dan syarat pembuatanoutline (kerangka karangan).

PENGERTIAN KERANGKA KARANGAN(OUTLINE)
Berikut ini pengertian dari outline (kerangka karangan) adalah sebagaiberikut :
Pengertian Outline
Pengertian Outline menurut bahasa adalah : kerangka, regangan, garisbesar, atau guratan. Jadi Outline merupakan rencana penulisan yang memuatgaris-garis besar dari suatu karangan yang akan digarap dan merupakan rangkaianide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur.
Pengertian Karangan
Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepadapembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalamkeseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi
Pengertian Kerangka Karangan
Kerangka karangan adalah rencana teratur tentang pembagian dan penyusunan gagasan. Kerangka karangan yang belum final di sebut outlinesementara sedangkan kerangka karangan yang sudah tersusun rapi dan lengkapdisebut outline final.Kerangka karangan merupakan suatu rencana kerja yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan atau tulisan yang akan ditulis atau dibahas,susunan sistematis dari pikiran-pikiran utama dan pikiran-pikiran penjelas yang akanmenjadi pokok tulisan.Kerangka karangan merupakan suatu rencana kerja yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan atau tulisan yang akan ditulis atau dibahas,susunan sistematis dari pikiran-pikiran utama dan pikiran-pikiran penjelas yangakan menjadi pokok tulisan, atau dapat juga didefinisikan sebagai satu metodedalam pembuatan karangan yang mana topiknya dipecah kedalam sub-sub topik dan mungkin dipecah lagi kedalam sub-sub topik yang lebih terperinci.


MANFAAT KERANGKA KARANGAN(OUTLINE)
a. Untuk menjamin penulisan bersifat konseptual, menyeluruh, dan terarah.
b. Untuk menyusun karangan secara teratur. Kerangka karangan membantu penulis untuk melihat gagasan-gagasan dalam sekilas pandang, sehingga dapat dipastikan apakah susunan dan hubungan timbal-balik antara gagasan-gagasan itu sudah tepat, apakah gagasan-gagasan itu sudah disajikan dengan baik, harmonis dalam perimbangannya.
c. Memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda-beda. Setiap tulisan dikembangkan menuju ke satu klimaks tertentu. Namun sebelum mencapai klimaks dari seluruh karangan itu, terdapat sejumlah bagian yang berbeda-beda kepentingannya terhadap klimaks utama tadi. Tiap bagian juga mempunyai klimaks tersendiri dalam bagiannya. Supaya pembaca dapat terpikat secara terus menerus menuju kepada klimaks utama, maka susunan bagian-bagian harus diatur pula sekian macam sehingga tercapai klimaks yang berbeda-beda yang dapat memikat perhatian pembaca.
d. Menghindari penggarapan topik dua kali atau lebih. Ada kemungkinan suatu bagian perlu dibicarakan dua kali atau lebih, sesuai kebutuhan tiap bagian dari karangan itu. Namun penggarapan suatu topik sampai dua kali atau lebih tidak perlu, karena hal itu hanya akan membawa efek yang tidak menguntungkan; misalnya, bila penulis tidak sadar betul maka pendapatnya mengenai topik yang sama pada bagian terdahulu berbeda dengan yang diutarakan pada bagian kemudian, atau bahkan bertentangan satu sama lain. Hal yang demikian ini tidak dapat diterima. Di pihak lain menggarap suatu topik lebih dari satu kali hanya membuang waktu, tenaga, dan materi. Kalau memang tidak dapat dihindari maka penulis harus menetapkan pada bagian mana topik tadi akan diuraikan, sedangkan di bagian lain cukup dengan menunjuk kepada bagian tadi. 
e. Memudahkan penulis mencari materi pembantu. Dengan mempergunakan rincian-rincian dalam kerangka karangan penulis akan dengan mudah mencari data-data atau fakta-fakta untuk memperjelas atau membuktikan pendapatnya. Atau data dan fakta yang telah dikumpulkan itu akan dipergunakan di bagian mana dalam karangannya itu.

Bila seorang pembaca kelak menghadapi karangan yang telah siap, ia dapat menyusutkan kembali kepada kerangka karangan yang hakekatnya sama dengan apa yang telah dibuat penggarapnya. Dengan penyusutan ini pembaca akan melihat wujud, gagasan, struktur, serta nilai umum dari karangan itu. Kerangka karangan merupakan miniatur atau prototipe dari sebuah karangan. Dalam bentuk miniatur ini karangan tersebut dapat diteliti, dianalisis, dan dipertimbangkan secara menyelurih, bukan secara terlepas-lepas.


SYARAT KERANGKA KARANGAN(OUTLINE)
a. Tesis atau pengungkapan maksud harus jelas. Pilihlah topik yangmerupakan hal yang khas, kemudian tentukan tujuan yang Jelas. Lalubuatlah tesis atau pengungkapan masksud.
b. Tiap unit hanya mengandung satu gagasan.Bila satu unit terdapatlebih dari satu gagasan, maka unit tersbut harus dirinci.
c. Pokok-pokok dalam kerangka karangan harus disusun secara logis,sehingga rangkaian ide atau pikiran itu tergambar jelas.
d. Harus menggunakan simbol yang konsisten. Pada dasarnya untuk menyusun karangan dibutuhkan langkah-langkah awal untuk membentuk kebiasaan teratur dan sistematis yang memudahkan kita dalammengembangkan karangan. kali ini kita coba tinjau terlebih dahululangkah-langkah menyusun karangan satu per satu.

FUNGSI DAN PERAN KERANGKA KARANGAN(OUTLINE)
Berikut fungsi dan peran kerangkakarangan :
a. Memudahkan pengelolaan susunan karangan agar teratur dan sistematis
b. Memudahkan penulis dalam menguraikan setiap permasalahan.
c. Membantu menyeleksi materi yang penting maupun yang tidak penting
d. Memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda-beda
e. Menghindari penggarapan sebuah topik sampai dua kali atau lebih
f. Sebagai pedoman untuk menentukan jenis data yang harus dikumpulkan
g. Sebagai patokan bagi penulis dalam menguraikan karangan secarasistematis
h. Memberi gambaran umum mengenai pokok yang akan dibahas atau dianalisis dalam karangan

LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN KERANGKA KARANGAN
1.Menentukan tema dan judulSebelum anda mau melangkah, pertama kali dipikirkan adalah maukemana kita berjalan? lalu bila menulis, apa yang akan kita tulis?
a.  Tema
Tema adalah pokok persoalan, permasalahan, atau pokok pembicaraanyang mendasari suatu karangan. Sedangkan yang dimaksud dengan judul adalahkepala karangan. Kalau tema cakupannya lebih besar dan menyangkut padapersoalan yang diangkat sedangkan judul lebih pada penjelasan awal (penunjuk singkat) isi karangan yang akan ditulis.

Tema sangat terpengaruh terhadap wawasan penulis. Semakin banyak penulis membiasakan membaca buku, semakin banyak aktifitas menulis akanmemperlancar penulis memperoleh tema.
Namun, bagi pemula perlu memperhatikan beberapa hal penting agar tema yang diangkat mudahdikembangkan. diantaranya :
a. Jangan mengambil tema yang bahasannya terlalu luas.
b. Pilih tema yang kita sukai dan kita yakini dapat kita kembangkan.
c. Pilih tema yang sumber atau bahan-bahannya dapat dengan mudah kita peroleh.Terkadang memang dalam menentukan tema tidak selamanya selalu sesuaidengan syarat-syarat diatas. Contohnya saat lomba mengarang, tema sudahdisediakan sebelumnya dan kita hanya bisa memakainya.Ketika tema sudahdidapatkan, perlu diuraikan atau membahas tema menjadi suatu bentuk karangan yang terarah dan sistematis. Salah satu caranya dengan menentukan judulkarangan. Judul yang baik adalah judul yang dapat menyiratkan isi keseluruhan karangan kita.

b.  Judul
  • Ada dua cara pembatasan topik ? judul karangan.
  • Masalah apa, mengapa, bagaimana, di mana, dan kapan.
  • Judul adalah perincian atau penjabaran dari topik.
  • Judul lebih spesifik dan sering telah menyiratkan permasalahan atauvariabel yang akan dibahas.
  • Judul tidak harus sama dengan topik.
  • Jika topik sekaligus menjadi judul, biasanya karangan akan bersifat umumdan ruang lingkupnya sangat luas.
  • Judul dibuat setelah selesai menggarap tema, sehingga bisa terjamin bahwa judul itu cocok dengan temanya.
Sebuah judul yang baik akan merangsang perhatian pembaca dan akancocok dengan temanya.
Judul hanya menyebut ciri-ciri yang utama atau yang terpenting dari karyaitu, sehingga pembaca sudah dapat membayangkan apa yang akan diuraikandalam karya itu.
  • Ada judul yang mengungkapkan maksud pengarang, misalnya dalam sebuahlaporan eksposisi, contohnya : “Suatu Penelitian tentang Korelasi antara Kejahatan.Anak-anak dan Tempat. Kediaman yang Tidak Memadai”.
Syarat judul yang baik.
  • Harus relevan, judul harus mempunyai pertalian dengan temanya, ataudengan beberapa bagian yang penting dari tema tersebut.
  • Judul harus dapat menimbulkan keingintahuan pembaca terhadap isi bukuatau karangan.
  • Harus singkat, tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau frasa yangpanjang, tetapi harus berbentuk kata atau rangkaian kata yang singkat. Bilaharus membuat judul yang panjang, ciptakanlah judul utama yang singkatdengan judul tambahan yang panjang.
  • Tidak provokatif.
Judul karangan sedapat-dapatnya :
  • Singkat dan padat,
  • Menarik perhatian, serta
  • Menggambarkan garis besar (inti) pembahasan.
Contoh : Upaya menurunkan risiko bahaya letusan gunung Penanggulangan krisisair di Jakarta Tujuan perlu dirumuskan dengan gamblang agar jelas apa yang akandicapai oleh tulisan ini. Tujuan dapat diungkapkan dengan kata operasional :- Menanggulangi- Mengurangi- Menemukan- Meningkatkan- Mengoptimalkan- Mengevaluasi- Mengendalikan

2.   Mengumpulkan bahan
Setelah punya tujuan, dan mau melangkah, lalu apa bekal anda? Sebelummelanjutkan menulis, perlu ada bahan yang menjadi bekal dalam menunjukkaneksistensi tulisan. Bagaimana ide, dan inovasi dapat diperhatikan kalau tidak adahal yang menjadi bahan ide tersebut muncul. Buat apa ide muluk-muluk kalautidak diperlukan. Perlu ada dasar bekal dalam melanjutkan penulisan.
      Untuk membiasakan, kumpulkanlah kliping-kliping masalah tertentu(biasanya yang menarik penulis) dalam berbagai bidang dengan rapi. Hal ini perludibiasakan calon penulis agar ketika dibutuhkan dalam tulisan, penulis dapatmembuka kembali kliping yang tersimpan sesuai bidangnya. Banyak caramengumpulkannya, masing-masing penulis mempunyai cara sesuai juga dengantujuan tulisannya

3.   Menyeleksi bahasa
Setelah ada bekal, dan mulai berjalan, tapi bekal mana yang akan dibawa?agar tidak terlalu bias dan abstrak, perlu dipilih bahan-bahan yang sesuai dengantema pembahasan. Polanya melalui klarifikasi tingkat urgensi bahan yang telahdikumpulkan dengan teliti dan sistematis. berikut ini petunjuk-petunjuknya:Catat hal penting semampunya.Jadikan membaca sebagai kebutuhan.Banyak diskusi, dan mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiah.

4.  Membuat kerangka 
Bekal ada, terpilih lagi, terus melangkah yang mana dulu? Perlu kita susunselangkah demi selangkah agar tujuan awal kita dalam menulis tidak hilang ataumelebar ditengah jalan. Kerangkakarangan menguraikan tiap topik atau masalahmenjadi beberapa bahasan yang lebih fokus dan terukur.Kerangka karangan belum tentu sama dengan daftar isi, atau uraian per bab.Kerangka ini merupakan catatan kecil yang sewaktu-waktu dapat berubah dengantujuan untuk mencapai tahap yang sempurna.

5.   Mengembangkan kerangkakarangan
Proses pengembangan karangan tergantung sepenuhnya pada penguasaankita terhadap materi yang hendak kita tulis. Jika benar-benar memahami materidengan baik, permasalahan dapat diangkat dengan kreatif, mengalir dan nyata.Terbukti pula kekuatan bahan materi yang kita kumpulkan dalam menyediakanwawasan untuk mengembangkan karangan.

Pengembangan karangan juga jangan sampai menumpuk dengan pokok permasalahan yang lain. Untuk itu pengembangannya harus sistematis, danterarah. Alur pengembangan juga harus disusun secara teliti dan cermat. Semakinsistematis, logis dan relevan pada tema yang ditentukan, semakin berbobot pulatulisan yang dihasilkan.

Tahapan dalam menyusun kerangkakarangan :
a. Mencatat gagasan. Alat yang mudah digunakan adalah pohon pikiran(diagram yang menjelaskan gagasan-gagasan yang timbul)
b. Mengatur urutan gagasan.
c. Memeriksa kembali yang telah diatur dalam bab dan subbab
d. Membuat kerangka yang terperinci dan lengkapMerangka karangan yang baik adalahkerangka yang urut dan logis. Bilaterdapat ide yang bersilangan, akan mempersulit proses pengembangan karangan.(karangan tidak mengalir).


DAFTAR PUSTAKA

  • Departemen Pendidikan Nasional.2011.Bahasa Indonesia Non Kependidikan.Serang:Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
  • Arifin.E. Zaenal dan S.AMran Tasai 2006. Cermat Berbahasa Indonesia Untuk Perguruan Tnggi, Jakarta :CV Akademika Pressindo.
  • W.J.S Poerwadarminta. Bahasa Indonesia untuk Karang Mengarang, cetakan ke-2 1979





Tidak ada komentar:

Posting Komentar