Kamis, 08 Mei 2014

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI


Setiap organisasi, baik dalam skala besar maupun kecil, terdapat terjadi perubahan-perubahan kondisi yang dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan eksternal dan internal organisasi. Dalam menghadapi perkembangan dan perubahan yang terjadi maka diperlukan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. Proses pengambilan keputusan yang cepat dan tepat dilakukan agar roda organisasi beserta administrasi dapat berjalan terus dengan lancar
Pengambilan keputusan tersebut dilakukan oleh seorang manajer atau administrator. Kegiatan pembuatan keputusan meliputi pengindentifikasian masalah, pencarian alternatif penyelesaian masalah, evaluasi daripada alternatif-alternatif tersebut, dan pemilihan alternatif keputusan yang terbaik. Kemampuan seorang pimpinan dalam membuat keputusan dapat ditingkatkan apabila ia mengetahui dan menguasai teori dan teknik pembuatan keputusan. [1]

PENGERTIAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pengambilan keputusan sangat penting dalam manajemen dan merupakan tugas utama dari seorang pemimpin (manajer). Pengambilan keputusan (decision making) diproses oleh pengambilan keputusan (decision maker) yang hasilnya keputusan (decision). [2]

  • Stoner (2003:205) memandang pengambilan keputusan sebagai proses pemilihan suatu arah tindakan sebagai cara untuk memecahkan sebuah masalah tertentu.

  • Siagian (1993:24) mengartikan pengambilan keputusan sebagai usaha sadar untuk menentukan satu alternatif dari berbagai alternatif untuk memecahkan masalah.

  • Salusu (1996:47) mendefinisikan pengambilan keputusan sebagai proses memilih suatu alternatif cara bertindak dengan metode yang efisien sesuai situasi untuk menemukan dan menyelesaikan masalah organisasi.

  • Handoko (2001:129) melihat pengambilan keputusan sebagai proses di mana serangkaian kegiatan dipilih sebagai penyelesaian suatu masalah tertentu.

Dari beberapa pengertian tentang pengambilan keputusan yang dikemukakan oleh para ahli dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan merupakan proses pemilihan satu alternatif dari beberapa alternatif untuk pemecahan masalah.[3]

DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Sementara itu, George R. Terry menyebutkan 5 dasar dalam pengambilan keputusan, yaitu:[4]
1. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Intuisi  
Keputusan yang diambil berdasarkan intuisi atau perasaan lebih bersifat subjektif yaitu mudah terkena sugesti, pengaruh luar, dan faktor kejiwaan lain. Sifat subjektif dari keputusuan intuitif ini terdapat beberapa keuntungan, yaitu :
1. Pengambilan keputusan oleh satu pihak sehingga mudah untuk memutuskan.
2. Keputusan intuitif lebih tepat untuk masalah-masalah yang bersifat kemanusiaan.

2. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Pengalaman 
Sering kali terjadi bahwa sebelum mengambil keputusan, pimpinan mengingat-ingat apakah kasus seperti ini sebelumnya pernah terjadi. Pengingatan semacam itu biasanya ditelusuri melalui arsip-arsip penhambilan keputusan yang berupa dokumentasi pengalaman-pengalaman masa lampau. Jika ternyata permasalahan tersebut pernah terjadi sebelumnya, maka pimpinan tinggal melihat apakah permasalahan tersebut sama atau tidak dengan situasi dan kondisi saat ini. Jika masih sama kemudian dapat menerapkan cara yang sebelumnya itu untuk mengatasi masalah yang timbul.

3. Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang  
Banyak sekali keputusan yang diambil karena wewenang(authority) yang dimiliki. Setiap orang yang menjadi pimpinan organisasi mempunyai tugas dan wewenang untuk mengambil keputusan dalam rangka menjalankan kegiatan demi tercapainya tujuan organisasi yang efektif dan efisien. Keputusan yang berdasarkan wewenang memiliki beberapa keuntungan. Keuntungan-keuntungan tersebut antara lain : banyak diterimanya oleh bawahan, memiliki otentisitas (otentik), dan juga karena didasari wewenang yang resmi maka akan lebih permanent sifatnya.
Keputusan yang berdasarkan pada wewenang semata maka akan menimbulkan sifat rutin dan mengasosiasikan dengan praktik dictatorial. Keputusan berdasarkan wewenang kadangkala oleh pembuat keputusan sering melewati permasahan yang seharusnya dipecahkan justru menjadi kabur atau kurang jelas.

4. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Data dan Fakta Empiris  
Ada yang berpendapat bahwa sebaiknya pengambilan keputusan didukung oleh sejumlah fakta yang memadai. Sebenarnya istilah fakta perlu dikaitkan dengan istilah data dan informasi. Kumpulan fakta yang telah dikelompokkan secara sistematis dinamakan data. Sedangkan informasi adalah hasil pengolahan dari data. Dengan demikinan, data harus diolah lebih dulu menjadi informasi yang kemudian dijadikan dasar pengambilan keputusan.

5. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Rasional
Keputusan yang bersifat rasional  berkaitan dengan daya guna. Masalah – masalah yang dihadapi merupakan masalah yang memerlukan pemecahan rasional. Keputusan yang dibuat berdasarkan pertimbangan rasional lebih bersifat objektif. Dalam masyarakat, keputusan yang rasional dapat diukur apabila kepuasan optimal masyarakat dapat terlaksana dalam batas-batas nilai masyarakat yang di akui saat itu.

JENIS-JENIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Secara umum jenis pengambilan keputusan dapat dikategorikan dalam dua bentuk, yakni keputusan terprogram dan keputusan tidak terprogram (Siagian, 1987:25-26; Salusu, 1996:63).[5]
a) Keputusan terprogram
Keputusan terprogram adalah tindakan menjatuhkan pilihan yang berlangsung berulang kali dan diambil secara rutin dalam organisasi. Keputusan terprogram biasanya menyangkut pemecahan masalah-masalah yang sifatnya teknis serta tidak memerlukan pengarahan dari tingkat manajemen yang lebih tinggi. 

b) Keputusan tidak terprogram
Keputusan tidak terprogram muncul sebagai akibat dari suatu situasi di mana ada suatu kemendesakan untuk segera mengambil tindakan dan memecahkan masalah yang timbul. Biasanya keputusan ini bersifat repetitif, tidak terstruktur dan sukar mengenali bentuk, hakekat dan dampaknya.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Untuk melakukan proses interaksi antara input-input yang digunakan dalam menyusun model dalam pengambilan suatu keputusan perlu dipertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut :[5]
  • Tujuan organisasi,
  • Kendala internal,
  • Kriteria pelaksanaan, dan
  • Berbagai alternatif pemecahan masalah.
Sedangkan output yag diharapka dari hasil interkasi adalah :
  • Implementasi keputusan
  • Pengendalian
  • Umpan balik
Adapun faktor yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan adalah :
  • Keadaan lingkungan dan nilai-nilai yang kerap dipertentangkan
  • Pengaruh politik
  • Emosional
  • Tingkat pendidikan
  • Model keputusan faktual

IMPLIKASI MANAJERIAL
Dalam pengambilan keputusan dibidang manajerial , seorang pemimpin harus memperhatikan segala aspek yang melatarbelakangi suatu masalah dimana keterampilan seorang pemimpin harus selalu diasah untuk menyelesaikan permaslahan yang kompleks karena membutuhkan pertimbangan yang matang untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dan yang terpenting dalam setiap pengambilan keputusan seorang manajer diharuskan keputusan tersebut dapat diterima oleh semua kalangan karna adanya kebijakan


DAFTAR PUSTAKA
Akhmad Sudrajat, Konsep PengambilanKeputusan
Kasim, azhar, 1995, Teori Pembuatan Keputusan, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta
Levin, I. R., Rubin, S. D., Stinson, P.J, 2002, Pengambilan Keputusan Secara Kuantitatif, PT Raja Grafindo, Jakarta
Rizki Dermawan SE, MM. 2010, Pengambilan Keputusan. ALfabet.
Salusu, J., 1996, Pengambilan Keputusan Stratejik, Untuk Organisasi Publik dan Organisasi Nonprofit, Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Siagian, S.P., 1993, Teori dan Praktek Pengambilan Keputusan, Jakarta: CV Haji Masagung.
Stoner, J.A.F, & Winkel C., 2003, Perencanaan dan Pengambilan Keputusan dalam
Manajemen, (alih bahasa: Simamora Sahat), Jakarta: PT Rineka Cipta.


 
[1] Kasim, azhar, 1995, Teori Pembuatan Keputusan, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta
[2] Rizki Dermawan SE, MM. 2010, Pengambilan Keputusan. ALfabet.
[3] Salusu, J., 1996, Pengambilan Keputusan Stratejik, Untuk Organisasi Publik dan Organisasi Nonprofit, Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
[3] Siagian, S.P., 1993, Teori dan Praktek Pengambilan Keputusan, Jakarta: CV Haji Masagung.
[3] Stoner, J.A.F, & Winkel C., 2003, Perencanaan dan Pengambilan Keputusan dalam
Manajemen, (alih bahasa: Simamora Sahat), Jakarta: PT Rineka Cipta.
[4] Akhmad Sudrajat, Konsep PengambilanKeputusan
[5] Salusu, J., 1996, Pengambilan Keputusan Stratejik, Untuk Organisasi Publik dan Organisasi Nonprofit, Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
[6] Levin, I. R., Rubin, S. D., Stinson, P.J, 2002, Pengambilan Keputusan Secara Kuantitatif, PT Raja Grafindo, Jakarta