Senin, 17 Maret 2014

PERAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI



Sebagai makhluk sosial, kita tidak bisa menghindar dari tindakan komunikasi menyampaikan dan menerima pesan dari dan ke orang lain. Tindakan komunikasi ini terus menerus terjadi selama proses kehidupannya. Prosesnya berlangsung dalam berbagai konteks baik fisik, psikologis, maupun sosial, karena proses komunikasi tidak terjadi pada sebuah ruang kosong. Pelaku proses komunikasi adalah manusia yang selalu bergerak dinamis.

1.      Pengertian dan Arti Penting Komunikasi
Definisi :
Komunikasi merupakan suatu hal yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia. Dan bahkan komunikasi telah menjadi fenomena fenomena bagi terbentuknya suatu masyarakat atau komunitas yang terintegritas oleh informasi, di mana masing-masing individu dalam masyarakat itu sendiri saling berbagi informasi (information sharing) untuk mencapai tujuan bersama. Secara sederhana komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampai pesan dan orang yang menerima pesan. Senada dengan hal ini bahwa komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin “communis”Communis atau dalam bahasa Inggrisnya “commun” yang artinya sama. Apabila kita berkomunikasi (to communicate) ini berarti bahwa kita berada keadaan berusaha untuk menimbulkan kesamaan (Suwardi 1986:13).
Komunikasi juga dipahami sebagai suatu bentuk komunikasi interaksi, yaitu komunikasi dengan proses sebab-akibat atau aksi-reaksi yang arahnya bergantian. (Mulyana, 2006:65).  Theodorson (1969) selanjutnya mengemukakan pula bahwa, komunikasi adalah proses pengalihan informasi dari satu orang atau sekelompok orang dengan menggunakan symbol-simbol tertentu kepada satu orang atau kelompok lain.[1]

Pentingnya Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses atau kegiatan penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Komunikasi adalah prasyarat kehidupan manusia. Kehidupan manusia akan tampak hampa apabila tidak ada komunikasi. Karena tanpa komunikasi, interaksi antar manusia, baik secara perorangan, kelompok, ataupun organisasi tidak mungkin dapat terjadi. Dua orang dikatakan melakukan interaksi apabila masing-masing melakukan aksi dan reaksi. Aksi dan reaksi dilakukan manusia baik secara perorangan, kelompok, atau organisasi.
 Komunikasi menjadi penting karena fungsi yang bisa dirasakan oleh pelaku komunikasi tersebut. Melalui komunikasi seseorang menyampaikan apa yang ada dalam benak pikirannya dan perasaan hati nuraninya kepada orang lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Melalui komunikasi seseorang dapat membuat dirinya tidak merasa terasing atau terisolasi dari lingkungan di sekitarnya.

2.      Jenis dan Proses Komunikasi
       Jenis Komunikasi :
    Menurut pendapat Masmuh (2010, h8-22) ada lima penggolongan komunikasi dalam organisasi      yang biasa dipakai, yaitu:
a)      Komunikasi lisan dan tertulis
Dasar penggolongan komunikasi lisan dan tertulis ini adalah bentuk pesan yang akan disampaikan. Banyak bentuk komunikasi: terutama komunikasi antar pribadi (interpersonal communication), disampaikan secara lisan maupun tertulis. Karena sebagian besar interaksi manusia terjadi dalam bentuk ini, maka berbagai studi telah dilakukan untuk menilai manfaat dan efisiensi dari pesan yang disampaikan dengan cara ini.

b)       Komunikasi verbal dan non verbal
Jika dua orang berinteraksi, maka informasi mengenai perasaan dan gagasan atau ide yang timbul akan dikomunikasikan. Perasaan seseorang juga dapat dinyatakan melalui berbagai isyarat-isyarat atau signal-signal non verbal. Dalam percakapan tatap muka langsung, perasaan, keadaan jiw, atau suasana hati seseorang dinyatakan melalui gerakan isyarat(gesture), ekspresi wajah, posisi dan gerakan badan, postur, kontak fisik, kontak pandangan mata, dan stimulasi non-verbal lain yang sama pentingnya dengan kata-kata yang diucapkan.

c)       Komunikasi kebawah, keatas, dan kesamping
Penggolongan komunikasi kebawah, keatas, dan kesamping (lateral) ini didasarkan pada arah aliran pesan-pesan dan informasi didalam suatu organisasi. Untuk memperoleh pengertian yang lebih mendalam, maka akan diuraikan ketiga jenis komunikasi tersebut :

  •   Komunikasi kebawah aliran informasi dalam komunikasi kebawah mengalir dari tingkatan manajemen puncak ke manajemen menengah, manajemen yang lebih rendah, dan akhirnya sampai pada karyawan operasional. Komunikasi ini juga mempunyai fungsi pengarahan, perintah, indoktrinasi, inspirasi dan evaluasi.
  •   Komunikasi keatas alirannya dalam hirarki wewenang yang lebih rendah ke lebih tinggi biasanya mengalir disepanjang rantai komando. Fungsi utamanya adalah untuk memperoleh informasi mengenai kegiatan, keputusan dan pelaksanaan pekerjaan karyawan pada tingkat yang lebih rendah.
  •  Komunikasi kesamping Terjadi antara dua pejabat atau pihak yang berada dalam tingkatan hirarki wewenang yang sama (komunikasi horizontal) atau antara orang atau juga pihak pada tingkatan yang berbeda yang tidak mempunyai wewenang langsung terhadap pihak lainnya (komunikasi diagonal).

d)      Komunikasi formal dan informal
Komunikasi formal Terjadi diantara karyawan melalui garis kewenangan yang telah ditetapkan oleh manajemen.
Komunikasi informal Terjadi di antara karyawan dalam suatu organisasi yang dapat berinteraksi secara bebas satu sama lain terlepas dari kewenangan dan fungsi jabatan mereka.

  •      Proses Komunikasi pada hakekatnya adalah proses penyampaian pikiran  atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap , yaitu:
1. Proses komunikasi secara primer
Merupakan proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Bahasa merupakan media yang paling banyak dipergunakan dalam komunikasi, hal ini adalah karena bahasalah yang  mampu “menerjemahkan” pikiran seseorang kepada orang lain.
2. Proses komunikasi secara sekunder
Merupakan proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Media yang sering digunakan sebagai media kedua dalam komunikasi antara lain surat, telepon, surat kabat, majalah, radio, televisi, film dan lain- lain [2]

4.      Komunikasi Efektif

Komunikasi yang efektif berkaitan erat dengan kesuksesan dalam berkomunikasi.Kesuksesan dalam berkomunikasi dijelaskan oleh  Wilbur Schramm pada karyanya yang terkenal yaitu “How Communication Works“ dimana ia mengetengahkan apa yang dinamakan “the condition of success in communication“ yang secara garis besar bisa dijelaskan seperti dibawah ini sesuai dengan yang tertera  dalam buku Onong Uchjana Effendy :

1. Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa sehingga menarik  perhatian sasaran yang dimaksud   
2. Pesan harus menggunakan tanda-tanda yang tertuju kepada pengalaman yang sama antara komunikator dan komunikan sehingga sama-sama mengerti
3. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi pihak komunikan dan menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut 
4. Pesan harus menyarankan suatu cara untuk memperoleh kebutuhan tadi yang layak bagi situasi kelompok tempat komunikan berada pada saat ia digerakkan untuk memberikan tanggapan yang dikehendaki. [3]

5.      Implikasi Manajerial
Implikasi manajerial adalah sebagai alat kontrol manajerial dan koordinasi proses organisasi yang dapat dibuat dari  komunikasi organisasi atau lembaga tertentu, Hal ini juga bisa berarti sugesti (saran) yang harus dilakukan pada masalah mengenai manajemen (ask.com).
Implikasi sendiri yang berarti akibat dapat merujuk ke beberapa aspek yang salah satunya pada pembahasan kali ini yaitu manajerial atau manajemen.
Dalam manajemen terdapat 2 Implikasi yaitu :
1. Implikasi Prosedural meliputi tata cara analist, pilihan representasi, perencanaan kerja, dan formulasi kebijakan.
2. Implikasi Kebijakan meliputi sifat substantif, perkiraan kedepan dan perumusan tindakan.


DAFTAR PUSTAKA 

Effendy Uchjana, Onong, M.A. 2002. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT Rosdakarya.
Effendy, Onong Uchjana. 2004. Ilmu Komunikasi: teori dan Praktek. Bandung: Remaja
Rosadakarya.
H. Syaiful Rohim, 2009 ,Teori Komunikasi. Perspektif, Ragam, dan Aplikasi. Jakarta: PT Rineka Cipta. 
http://www.academia.edu/34116/Paradigma_Dalam_Teori_Organisasi_dan_Implikasinya_Pada_Komunikasi_Organisasi ‎(March ‎17, ‎2014 ;7:05 pm)




[1] H. Syaiful Rohim, Teori Komunikasi. Perspektif, Ragam, dan Aplikasi. (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2009) hal. 8-11. 
[2] Effendy, Onong Uchjana. 2004. Ilmu Komunikasi: teori dan Praktek. Bandung: Remaja
Rosadakarya. hal 11
[3] Effendy, Onong Uchjana. 2002. Ilmu Komunikasi: teori dan Praktek. Bandung: Remaja
Rosadakarya. hal 32-33