Rabu, 15 Juni 2016

Manajemen Risiko

Istilah (risk) risiko memiliki berbagai definisi. Risiko dikaitkan dengan kemungkinan kejadian atau keadaan yang dapat mengancam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.
Vaughan (1978) mengemukakan beberapa definisi risiko sebagai berikut :
1.      Risk is the chance of loss (Risiko adalah kerugian).
Chance of Loss biasanya dipergunakan untuk menunjukkan suatu keadaan dimana terdapat suatu keterbukaan terhadap kerugian atau suatu kemungkinan Kerugian.Dalam ilmu statistik, chance dipergunakan untuk menunjukkan tingkat probabilitas akan munculnya situasi tertentu. Sebagian penulis menolak definisi ini karena terdapat perbedaan antara tingkat risiko dengan tingkat kerugian. Dalam hal chance of loss100%, berarti kerugian adalah pasti sehingga risiko tidak ada.

2.      Risk is the possibility of loss (Risiko adalah kemungkinan kerugian).
Istilah possibility berarti bahwa probabilitas sesuatu peristiwa berada diantara nol dan satu. Namun, definisi ini kurang cocok dipakai dalam analisis secara kuantitatif.  Dari berbagai definisi diatas, risiko dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya akibat buruk (kerugian) yang tidak diinginkan, atau tidak terduga.  
Dengan kata lain, kemungkinan itu sudah menunjukkan adanya ketidakpastian. Atau juga bisa disebut ketidakpastian tentang kejadian di masa depan.

Pengertian risiko dapat dijelaskan sebagai berikut.
Pengertian pertama adalah : ketidakpastian (uncertainty) yang mungkin melahirkan peristiwa kerugian (loss).
Pengertian risiko yang kedua adalah : ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa

3.         Risk is uncertainty (Risiko adalah ketidakpastian)
Resiko timbul karena adanya ketidakpastian akan terjadinya peristiwa / hal-hal / musibah yang akan menyebabkan kerugian, yang berarti bahwa ketidakpastian itu merupakan kondisi yang menyebabkan tumbuhnya resiko.

Jadi risiko itu terdiri dari tiga unsur penting, yaitu kejadian, kemungkinan, dan akibat.  Risiko itu berhubungan dengan suatu kejadian, dimana kejadian tersebut memiliki kemungkinan untuk terjadi atau tidak terjadi, dan jika terjadi ada akibat berupa kerugian yang ditimbulkan.
Sebagai contoh, risiko ”barang tidak terjual”:
Kejadian-nya        : Barang yang diproduksi tidak laku terjual.
Kemungkinan-nya: Barang yang diproduksi bisa saja (memungkinkan untuk) terjual atau bisa saja tidak terjual.
Akibat-nya              : Jika barang sampai tidak terjual, akibat yang merugikan adalah tidak memperoleh pendapatan sementara sudah banyak biaya yang dikeluarkan.

Jenis risiko, yang terbagi menjadi tiga, yakni :
• Ketidakpastian ekonomi (economic uncertainty). Contoh dari ketidak pastian ekonomi antara lain adalah hasil kompetisi bisnis, atau juga akibat globalisasi ekonomi. Dengan adanya globalisasi, maka ada begitu banyak variabel yang saling berhubungan, sehingga menimbulkan ketidakpastian. Naiknya harga minyak, krisis finansial, atau juga melemahnya dolar adalah sejumlah contoh tentang ketidakpastian ekonomi. 

• Ketidakpastian alam (nature uncertainty). Berbagai bencana alam acapkali datang dengan tidak terduga. Ada gempa bumi, tsunami atau juga banjir bandang yang tiba – tiba melanda.

• Ketidakpastian perilaku manusia (human uncertainty). Banyak manusia yang tidak memiliki sikap disiplin yang tinggi. Contoh pengendara sepeda motor yang perilakunya acapkali melanggar aturan; sehingga menimbulkan ketidakpastian dalam pengaturan lalu lintas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar