Istilah
(risk) risiko memiliki berbagai definisi. Risiko dikaitkan dengan kemungkinan
kejadian atau keadaan yang dapat mengancam pencapaian tujuan dan sasaran
organisasi.
Vaughan
(1978) mengemukakan beberapa definisi risiko sebagai berikut :
1. Risk is the chance of loss (Risiko adalah
kerugian).
Chance of Loss biasanya dipergunakan untuk menunjukkan suatu keadaan dimana
terdapat suatu keterbukaan terhadap kerugian atau suatu kemungkinan Kerugian.Dalam ilmu statistik, chance
dipergunakan untuk menunjukkan tingkat probabilitas akan munculnya situasi
tertentu. Sebagian penulis menolak definisi ini karena terdapat perbedaan
antara tingkat risiko dengan tingkat kerugian. Dalam hal chance of loss100%,
berarti kerugian adalah pasti sehingga risiko tidak ada.
2. Risk is the possibility of loss
(Risiko adalah kemungkinan kerugian).
Istilah
possibility berarti bahwa probabilitas sesuatu peristiwa berada diantara
nol dan satu. Namun, definisi ini kurang cocok dipakai dalam analisis secara
kuantitatif. Dari berbagai definisi
diatas, risiko dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya akibat buruk
(kerugian) yang tidak diinginkan, atau tidak terduga.
Dengan
kata lain, kemungkinan itu sudah menunjukkan adanya ketidakpastian. Atau juga
bisa disebut ketidakpastian tentang kejadian di masa depan.
Pengertian
risiko dapat dijelaskan sebagai berikut.
Pengertian
pertama adalah : ketidakpastian (uncertainty) yang mungkin melahirkan peristiwa
kerugian (loss).
Pengertian
risiko yang kedua adalah : ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa
3. Risk is uncertainty (Risiko adalah
ketidakpastian)
Resiko timbul karena adanya ketidakpastian akan
terjadinya peristiwa / hal-hal / musibah yang akan menyebabkan kerugian, yang
berarti bahwa ketidakpastian itu merupakan kondisi yang menyebabkan tumbuhnya
resiko.
Jadi risiko itu terdiri dari tiga unsur penting, yaitu kejadian, kemungkinan, dan akibat. Risiko itu berhubungan dengan suatu kejadian, dimana kejadian tersebut memiliki kemungkinan untuk terjadi atau tidak terjadi, dan jika terjadi ada akibat berupa kerugian yang ditimbulkan.
Sebagai contoh, risiko ”barang tidak
terjual”:
Kejadian-nya : Barang yang diproduksi tidak laku terjual.
Kemungkinan-nya: Barang
yang diproduksi bisa saja (memungkinkan untuk) terjual atau bisa saja tidak
terjual.
Akibat-nya : Jika barang sampai
tidak terjual, akibat yang merugikan adalah tidak memperoleh pendapatan
sementara sudah banyak biaya yang dikeluarkan.
Jenis
risiko, yang terbagi menjadi tiga, yakni :
• Ketidakpastian ekonomi (economic uncertainty). Contoh dari ketidak pastian ekonomi antara lain adalah hasil kompetisi bisnis, atau juga akibat globalisasi ekonomi. Dengan adanya globalisasi, maka ada begitu banyak variabel yang saling berhubungan, sehingga menimbulkan ketidakpastian. Naiknya harga minyak, krisis finansial, atau juga melemahnya dolar adalah sejumlah contoh tentang ketidakpastian ekonomi.
• Ketidakpastian ekonomi (economic uncertainty). Contoh dari ketidak pastian ekonomi antara lain adalah hasil kompetisi bisnis, atau juga akibat globalisasi ekonomi. Dengan adanya globalisasi, maka ada begitu banyak variabel yang saling berhubungan, sehingga menimbulkan ketidakpastian. Naiknya harga minyak, krisis finansial, atau juga melemahnya dolar adalah sejumlah contoh tentang ketidakpastian ekonomi.
• Ketidakpastian alam (nature
uncertainty).
Berbagai bencana alam acapkali datang dengan tidak terduga. Ada gempa bumi,
tsunami atau juga banjir bandang yang tiba – tiba melanda.
• Ketidakpastian perilaku manusia
(human uncertainty).
Banyak manusia yang tidak memiliki sikap disiplin yang tinggi. Contoh
pengendara sepeda motor yang perilakunya acapkali melanggar aturan; sehingga
menimbulkan ketidakpastian dalam pengaturan lalu lintas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar