Mengapa harus Open Source???
Di dalam dunia Software, kita mengenal istilah Shareware,
Freeware, dan juga Open Source. Apa sih sebenarnya istilah-istilah itu?
Istilah-istilah itu adalah istilah tentang akuisisi pembuat Software tersebut
terhadap hak ciptanya. Entah itu dipakai ataupun diubah, ataupun dikembangkan.
Shareware, adalah sebuah akuisisi pada sebuah Software di mana apabila kita mau
memakai Software tersebut, maka harus atas seijin yang membuat (dalam hal ini
registrasi). Dalam hal ini entah apa yang diinginkan si pembuat maka kita harus
mengikuti EULA (Persetujuan Lisensi Pemakai) yang telah ia tetapkan, dengan
membayar sesuai dengan harga yang ditawarkan oleh si pembuat. Freeware, adalah
sebuah akuisisi pada sebuah Software di mana Software tersebut sudah jadi dan
bebas kita gunakaan kapanpun dan di manapun. Dan pemilik Software tersebut
tidak mendapatkan keuntungan apapun darinya. Kita boleh menggunakan dengan
seijin ataupun tidak dari pemilik Software tersebut. Open Source, adalah sebuah
akuisisi pada sebuah Software dan juga source yang mana Software tersebut boleh
dipakai, diubah, dikembangkan sesuai dengan kehendak pemakai. Keuntungan yang
di dapat darinya tidak akan nampak pada Open Source, karena Program ini disebar
luaskan, didistribusikan dengan gratis. Namun tetap dicantumkan di Software
tersebut tentang nama si pembuat.
Indonesia Goes to Open Source (IGOS)
adalah sebuah trend terbaru saat ini, di mana Office, Education dan Bisnis
sudah mulai melirik Open Source. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang mayoritas
masyarakatnya kreatif. Mereka bisa mendapatkan Microsoft Windows XP
Professional hanya dengan harga Rp. 5.000,- saja. Tidak berlebihan, karena
selain sebagai negara agraris, ternyata juga agraris Indonesia tidak hanya
dalam hal membajak sawah, tapi juga membajak Software-Software original
shareware. Lantas mengapa kita dianjurkan untuk menggunakan Software Open
Source dalam membuat Software? Karena dengan Open Source, kita tidak perlu
membuat segala sesuatunya dari awal. Kita bisa manfaatkan teknologi Open Source
yang sudah ada, memodifikasi sesuai kebutuhan, dan mendisribusikannya selama
tidak melanggar lisensi yang tertera. Dengan menggunakan Open Source, karya
yang kita jual akan memiliki harga yang terjangkau. Jadi, penikmat karya kita
bukan hanya kaum menengah ke atas, tapi juga masyarakat menengah ke bawah. Hal
ini justru akan melejitkan kesuksesan kita. Jangan pernah berpikir bahwa dengan
Open Source kita tidak akan bisa sukses. Lihat saja Google dan Facebook. Mereka
menggunakan teknologi Open Source, tapi apakah mereka gagal dalam berbisnis?
Dengan menggunakan Software Open Source ini kebutuhan
pengguna komputer dapat terpenuhi. Toh, sebagian besar pengguna komputer hanya
menggunakan saja tidak perlu tahu cara membuat sebuah Software? dan umumnya
tidak terlalu tahu banyak tahu tentang seluk beluk komputer. Sebagian besar
produk Open Source memang gratis dan terbuka. Tetapi tidak seluruhnya. Beberapa
vendor mewajibkan pengguna membeli produk karena yang ditawarkan sebenarnya
bukan hanya produknya, melainkan juga layanan dan dukungan serta pelatihan dan
sertifikasi. Hal ini biasa terjadi pada produk Open Source untuk kalangan
bisnis seperti produk RedHat, SUSE dan lain sebagainya.
Selain itu jika kita menggunakan
Software Open Source biasanya bersifat Cross Platform dan Compatible, contoh :
NetBeans, Eclipse, Python & Perl, Apache PHP & MySQL, C++ Compiler,
OpenOffice semuanya ada di Sistem Operasi Linux maupun Windows. Di sisi lain,
Penggunaan Software Bajakan menggundang Penjahat Cyber (Cracker) untuk
melakukan kejahatan dengan menyusupkan Software berbahaya (Virus/Trojan/Worm)
ke Software Illegal/Bajakan (istilah dalam komputer : Crack atau Keygen) dan
tentu saja hal tersebut bisa merugikan pengguna dari Software/Software
tersebut. Terkadang keahlian kita akan terasah dengan memakai Software Open
Source. Dari segi sistem operasi misalnya, saat memakai Windows versi apapun,
kita tidak bisa melihat source atau melakukan modifikasi sampai tahap sistem.
Sedangkan dengan menggunakan linux, kita bisa melihat source code dan biasanya
konfigurasi dilakukan manual melalui konsol. Lebih rumit memang, namun kita
diajarkan untuk berfikir terstruktur dan logis sehingga mengasah kemampuan
dalam problem solving dan lebih mengenal bagaimana suatu sistem operasi
bekerja.
Dalam
penggunaannya, open souce tentu memiliki keuntungan dan kerugian tersendiri.
Adapun keuntungan dari penggunaan Open Source antara lain :
1.
Lisensi Gratis, sehingga tidak memerlukan biaya tambahan untuk pembelian
lisensi Software. dan kita tidak lagi terikat pada satu vendor Software dan
membeli lisensi.
2.
Keberadaan Bug/Error dapat segera terdeteksi dan diperbaiki karena Software
tersebut dikembangkan oleh banyak orang ataupun pemakai, karena secara tidak
langsung telah dievaluasi oleh banyak pemakai (End-User).
3.
Banyaknya tenaga (SDM) untuk mengerjakan & mengembakan proyek Open Source,
karena biasanya proyek Open Source menarik banyak developer. Konsep dalam
sebuah proyek Open Source adalah dikembangkan oleh banyak pengembang dan
organisasi di seluruh dunia. Melalui komunitas besar dengan banyak
konsep-konsep ini Software Open Source tumbuh menjadi standar internasional
yang terbuka dan memiliki daya inter-operabilitas yang baik. Dan dalam proyek
closed source atau tertutup, pengembangan dilakukan tertutup oleh vendor,
sedangkan pada proyek Open Source banyak orang yang berpartisipasi
mengembangkan fiturnya dan orang-orang ini bukanlah orang sembarangan melainkan
mereka yang ahli dibidangnya. Hal ini memungkinkan peningkatan kualitas
fungsional Software Open Source.
4.
Pengguna dapat langsung ikut serta dalam pengembangan Program, karena pengguna
memiliki source code.
5.
Software dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan dari pengguna tanpa
menyalahi EULA.
6.
Cross Platform dan Kompatible, biasanya Software Open Source tersedia di
berbagai Sistem Operasi contohnya : XAMPP (Software WebServer & Database
Management) tersedia di Windows maupun Linux, NetBeans (Software untuk membuat
Software Java & Java Mobile) tersedia di Windows maupun Linux, Eclipse
(Software untuk membuat Software Android) tersedia di Windows maupun Linux,
Compiere (Software ERP) tersedia di Windows maupun Linux, dan lain-lain.
7.
Legal, dan tidak melanggar undang-undang hak cipta serta aman dari razia
penggunaan dan pembajakan Software illegal.
8.
Software Ope nSource bebas dari Malware (Virus/Worm/Trojan) dibanding Software
Illegal hasil Crack, Patch ataupun dari Keygen.
9.
Jika Software Open Sourceyang kita gunakan perusahaannya mengalami
kebangkrutan, maka tidak menimbulkan kerugian materiil bagi pemakainya, lain
halnya pada Software Komersiil, pasti pemakainya harus membeli Software baru.
10.
Terkadang keahlian kita akan terasah dengan memakai Software Open Source.
11.
Dapat menghasilkan produk yang tidak kalah bagus dengan hasil dari Software
yang berlisensi. Jika dijual maka keuntungan dari penjualan produk lebih besar.
12.
Sebagian Software Open Source tidak menguras sumber daya pemakaian komputer.
Disamping
segudang kelebihan tersebut, juga terselip beberapa kekurangan dari Open Source
ini, antara lain :
1.
Memunculkan celah awal ketika sumbe code masih mentah dan pengembangan dasar
masih dalam pembangunan.
2.
Masalah yang berhubungan dengan intelektual property. Pada saat ini, beberapa
negara menerima Software dan algoritma yang dipatentkan. Hal ini sangat sulit
untuk diketahui jika beberapa motede utama untuk menyelesaikan masalah Software
di patenkan sehingga beberapa komunitas dapat dianggap bersalah dalam
pelanggaran intelektual property.
3.
Kurangnya Sumber Daya Manusia yang dapat menggunakan dan memanfaatkan Open
Source. Salah satu keuntungan utama dari gerakan adalah adanya ketersediaan
code. Namun ketersediaan ini menjadi sia-sia apabila SDM yang ada tidak dapat
menggunakannya, tidak dapat mengerti code tersebut. SDM yang ada ternyata hanya
mampu produk saja. Jika demikian, maka tidak ada bedanya produk dan yang
proprietary dan tertutup.
4.
Tidak adanya perlindungan terhadap HAKI.
5.
Perkembangan Software tergantug dari sekumpulam manusia itu sendiri.
6.
Tidak ada garansi dari pengembangan, sumber code masih mentah dan pengembangan
dasar masih dalam pembangunan.
7.
Kesulitan dalam mengetahui status project : Tidak banyak iklan bagi Open Source
Software, biasanya beberapa project secara tidak langsung ditangani oleh
perusahaan yang mampu berinvestasi dan melakukan merketing.
8.
Tidak adanya proteksi terhadap Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI)
Kebanyakan orang
masih menganggap bahwa code merupakan aset yang harus dijaga kerahasiannya. Hal
ini dikaitkan dengan besarnya usaha yang sudah dikeluarkan untuk membuat produk
tersebut. Karena sifatnya yang terbuka, dapat di-abuse oleh orang-orang untuk
mencuri ide dan karya orang lain.
Sumber :
http://www.abuaisyah.com/2008/02/16/kenapa-harus-open-source/
http://pusko4u.blogspot.com/2011/11/guru-kreatif-pasti-pakai-open-source.html
http://www.panduaji.net/2009/10/beralih-ke-open-source.html
http://raveshader.blogspot.com/2011/03/mengapa-harus-open-source.html
http://awansembilan.blogspot.com/2011/03/mengapa-harus-open-source.html
http://highpecundang.blogspot.com/2011/03/mengapa-harus-open-source.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar