T
|
ema merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran dalam
membuat suatu tulisan. Di setiap tulisan pastilah mempunyai sebuah tema, karena
dalam sebuah penulisan dianjurkan harus memikirkan tema apa yang akan dibuat.
Dalam menulis cerpen, puisi, novel, karya tulis, dan berbagai macam jenis
tulisan haruslah memiliki sebuah tema. Jadi,
jika diandaikan seperti sebuah rumah, tema adalah atapnya. Tema juga hal
yang paling utama dilihat oleh para pembaca sebuah tulisan. Jika temanya
menarik, maka akan memberikan nilai lebih pada tulisan tersebut.
Pengertian
Tema Secara Khusus dalam Karang-Mengarang
- Dilihat dari sudut pandang sebuah karangan yang sudah selesai, tema adalah suatu amanat utama yang disampaikan penulis melalui karangan.
- Dari proses penulisan, tema dapat dibatasi sebagai suatu perumusan dari topik yang akan dijadikan landasan pembicaraan dan tujuan yang akan dicapai melalui topik.
Sebuah
tema hanya akan dinilai setinggi-tingginya bila telah dikembangkan secara jujur
serta digarap secara terperinci sehingga dapat menambah informasi yang berharga
bagi pembendaharaan pengetahuan pembaca. Tema yang memenuhi hal-hal tersebut
dapat disebut sebagai sebuah tema yang baik. Tema yang memenuhi hal-hal
tersebut dapat disebut sebagai sebuah tema yang baik.
SYARAT TEMA YANG BAIK
Syarat-syarat yang
perlu diperhatikan untuk menyusun sebuah tema yang baik adalah:
a. Kejelasan
kejelasan merupakan hal yang sangat esensial bagi sebuah tulisan yang baik. Kejelasan dapat dilihat dari gagasan sentralnya, yaitu apakah suatu topik dengan suatu tujuan utama yang akan disampikan kepada pembaca. Kejelasan sebuah tema juga dapat dilihat melalui subordinasi atau perincian-perincianya. Apakah hubungan antara perincian-perincian dengan tesis itu baik.
b. Kesatuan
Kesatuan dapat dilihat dari adanya suatu gagasan sentral yang menjadi landasan seluruh karangan. Kesatuah dilihat semata-mata dari persoalan bahwa hanya ada satu gagasan sentral dalam setiap karangan atau tema.
c. Perkembangana. Kejelasan
kejelasan merupakan hal yang sangat esensial bagi sebuah tulisan yang baik. Kejelasan dapat dilihat dari gagasan sentralnya, yaitu apakah suatu topik dengan suatu tujuan utama yang akan disampikan kepada pembaca. Kejelasan sebuah tema juga dapat dilihat melalui subordinasi atau perincian-perincianya. Apakah hubungan antara perincian-perincian dengan tesis itu baik.
b. Kesatuan
Kesatuan dapat dilihat dari adanya suatu gagasan sentral yang menjadi landasan seluruh karangan. Kesatuah dilihat semata-mata dari persoalan bahwa hanya ada satu gagasan sentral dalam setiap karangan atau tema.
Kejelasan, kesatuan, dan perkembangan sebenarnya merupakan satu kesatuan syarat
yang tidak bisa lepas satu sama lain. Ketidakjelasan akan menimbulkan efek
negatif pada kesatuan dan perkembangan, kesatuan yang kurang baik dapat
menimbulkan ketidakjelasan dan perkembangan tema. Perkembanggan yang kurang
baik akan merusak tema dan mengaburkan topik dan tujuanya.
d. Keaslian
Tema yang baik harus mengandung ukuran lain yaitu keaslian atau originalitas.
e. Judul kalimat yang cocok
Sebagai syarat terakhir dari sebuah tema yang baik perlu dikemukakan suatu hal yang langsung mengenai topik pembahasan yaitu judul.
d. Keaslian
Tema yang baik harus mengandung ukuran lain yaitu keaslian atau originalitas.
e. Judul kalimat yang cocok
Sebagai syarat terakhir dari sebuah tema yang baik perlu dikemukakan suatu hal yang langsung mengenai topik pembahasan yaitu judul.
Tema
dapat dikesan melalui:
1. Perwatakan
watak-watak dalam sesebuah cerita.
2. Peristiwa,
kisah, suasana dan unsur lain seperti nilai-nilai kemanusiaan dan
kemasyarakatan yang terdapat dalam cerita.
3.
Persoalan-persoalan yang disuguhkan dan kemudian mendapatkan pokok persoalannya
secara keseluruhan.
4. Plot cerita.
CONTOH TEMA
Tema --> pendek -->kata atau frasa
Contoh
: bertema percintaan, perjuangan, kesenjangan sosial
Tema --> panjang --> kalimat (isinya
bersifat umum)
Contoh
: Dengan semangat sportivitas, kita sukseskan. . . .
Melalui Kepedulian Sosial Kita Gencarkan . . . .
T
|
opik
(bahasa Yunani:topoi) adalah inti utama dari seluruh isi tulisan yang
hendak disampaikan atau lebih dikenal dengan dengan topik pembicaraan.Topik
adalah hal yang pertama kali ditentukan ketika penulis akan membuat
tulisan.Topik yang masih awal tersebut, selanjutnya dikembangkan dengan membuat
cakupan yang lebih sempit atau lebih luas.
Kridalaksana (1993:217) menyatakan bahwa topik adalah bagian
kalimat yang diutamakan dari beberapa hal yang dikontraskan, dan bagian kalimat
yang menjadi kerangka untuk pernyataan yang mengikutinya. Kerangka itu
bersangkutan dengan ruang, waktu, atau benda.
Topik merupakan ide sentral yang berfungsi mengikat
keseluruhan uraian, deskripsi, penjelasan, dan seluruh pembuktian. Seluruh isi
karangan harus mencerminkan topik tersebut.
Terdapat beberapa kriteria untuk sebuah topik yang
dikatakan baik, diantaranya adalah topik tersebut harus mencakup keseluruhan
isi tulisan, yakni mampu menjawab pertanyaan akan masalah apa yang hendak
ditulis.
Ciri utama dari topik adalah cakupannya atas suatu permasalahan msih bersifat
umum dan belum diuraikan secara lebih mendetail. Topik biasa terdiri dari satu
satu dua kata yang singkat, dan memiliki persamaan serta perbedaan dengan tema
karangan.
SUMBER-SUMBER TOPIK DAPAT MELALUI
a. Sumber pengalaman yaitu apa-apa yang pernah dialami
seseorang,
b. Sumber pengamatan,
c. Sumber imajinasi, dan
d. Sumber pendapat atau hasil penalaran.
FUNGSI TOPIK
- Mengikat keseluruhan isi
- Menjiwai seluruh pembahasan : pendahuluan (latar belakang masalah, tujuan, ruang lingkup), bahasan utama (uraian, ilustrasi, deskripsi, pembuktian, narasi, penjelasan), dan kesimpulan.
- Mengendalikan variabel : topik yang terdiri dari dua variabel, pembahasannya juga terkait dengan hubungan tersebut.
- Memudahkan pengembangan ide bagi penulis, bagi pembaca memudahkan pemahaman.
- Memberikan daya tarik bagi pembaca.
MANFAAT PEMBATASAN TOPIK
- Memungkinkan penulis penuh dengan keyakinan dan kepercayaan bahwa topik tersebut benar-benar diketahuinya.
- Memungkinkan penulis mengadakan penelitian lebih intensif mengenai masalahnya.
CARA MEMBATASI SEBUAH TOPIK
1. Tetapkanlah topik yang akan digarap dalam kedudukan
sentral.
2. Mengajukan pertanyaan, apakah topik yang berada dalam
kedudukan sentral itu masih dapat dirinci lebih lanjut? Bila dapat,
tempatkanlah rincian itu sekitar lingkaran topik pertama tadi.
3. Tetapkanlah dari rincian tadi mana yang akan dipilih.
4. Mengajukan pertanyaan apakah sektor tadi masih dapat
dirinci lebih lanjut atau tidak.
Topik karangan merupakan jawaban atas pertanyaan :
“Masalah apa yang akan ditulis? dan hendak menulis
tentang apa?”
SYARAT TOPIK YANG BAIK
1. Topik yang baik bagi penulis
Topik
yang baik berbasis pada kompetensi penulisnya, sesuai dengan:
a. Bidang
keahliannya
b. Bidang
studi yang didalami
c.
Pengalaman penulis, pengalaman kerja, praktik di lapangan, penelitian,
partisipasi dalam kegiatan ilmiah
d. Bidang
kerja atau profesi
e.
Karakter penulis
f. Temuan
yang pernah diteliti
g.
Kualifikasi pengalaman : nasional , internasional
h.
Kemampuan memenuhi tuntutan masyarakat pembacanya
i.
Kemampuan memenuhi target kebutuhan segmen pembacanya
j. Temuan
baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperlukan pembacanya
2. Topik yang baik bagi pembaca
Topik
itu dapat mengembangkan basis kompetensi pembacanya, sesuai dengan:
a.
Tuntutan pembaca untuk mencapai target informasi yang diharapkan
b.Upaca
pembaca untuk meningkatkan kecerdasan, kompetensi pengembangan akademik danprofesi
c. Ilmu
pengetahuan dan teknologi yang ditekuni pembacanya
d.
Pengembangan dan peningkatan karier dan profesinya
e. Upaya
mempertajam dan memperhalus rasa kemanusiaan
f. Upaya
mempertajam dan memperhalus nalarnya
g. Sesuai
dengan kebutuhan informasi iptek yang diperlukan
Namun,
jika ditinjau secara umum syarat topik yang baik yaitu:
1. Menarik
untuk ditulis dan dibaca.
Topik yang menarik bagi penulis akan
meningkatkan kegairahan dalam mengembangkan penulisannya, dan bagi pembaca akan
mengundang minat untuk membacanya.
2.
Dikuasai dengan baik oleh penulis minimal prinsip-prinsip ilmiah.
Untuk menghasilkan tulisan yang
baik, penulis harus menguasai teori-teori (data sekunder), data di lapangan
(data primer). Selain itu, penulis juga harus menguasai waktu, biaya, metode
pembahasan, bahasa yang digunakan, dan bidang ilmu.
Persamaannya adalah baik topik maupun tema keduanya sama-sama
dapat dijadikan sebagai judul karangan. Sedangkan, perbedaannya ialah topik masih mengandung
hal yang umum, sementara tema akan lebih spesifik dan lebih terarah dalam
membahas suatu permasalahan.
J
|
udul
adalah nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku, kepala berita, dan
lain-lain. Identitas atau cermin dari jiwa seluruh karya tulis, bersifat
menjelaskan diri, yang menarik perhatian dan adakalanya menentukan wilayah
(lokasi). Dalam artikel judul sering disebut juga kepala tulisan. Ada yang mendefinisikan
Judul adalah lukisan singkat suatu artikel atau disebut juga miniatur isi
bahasan. Judul hendaknya dibuat dengan ringkas, padat dan menarik. Judul
artikel diusahakan tidak lebih dari lima kata, tetapi cukup menggambarkan isi
bahasan.
Judul karangan pada dasarnya adalah perincian atau
jabaran dari topik atau judul merupakan nama yang diberikan untuk bahasan atau
karangan, judul berfungsi sebagai slogan promosi untuk menarik minat pembaca
dan sebagai gambaran isi karangan. Judul lebih spesifik dan sering menyiratkan
permasalahan atau variabel yang akan dibahas.
SYARAT JUDUL YANG BAIK
Judul yang baik harus memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut :
- Relevan,ada hubungan dengan isi karangan (topik),
- Provokatif, dapat menimbulkan hasrat ingin tahu pembaca,
- Singkat, mudah dipahami dan enteng diingat, dan
- Judul sebaiknya dinyatakan dalam bentuk frase.
MACAM-MACAM
JUDUL
Judul
terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Judul langsung :
Judul yang erat kaitannya dengan bagian utama berita,
sehingga hubugannya dengan bagian utama nampak jelas.
2. Judul tak langsung :
Judul yang tidak langsung hubungannya dengan bagian utama
berita, tetapi tetap menjiwai seluruh isi karangan atau berita.
FUNGSI
JUDUL YANG BAIK
1. Merupakan identitas atau cermin dari jiwa seluruh
karya tulis.
2. Temanya menjelaskan diri dan menarik sehingga
mengundang orang untuk membacanya atau untuk mempelajari isinya.
3. Merupakan gambaran global tentang arah, maksud,
tujuan, dan ruang lingkupnya.
4. Relevan dengan isi seluruh naskah, masalah maksud, dan
tujuannya.
Dari
topik dan tema dapat diangkat menjadi judul karangan ilmiah.
PEMAHAMAN
Topik sama dengan judul karangan, dan judul tidak harus sama dengan topik.
Persamaan topik dan judul : dapat menjadi judul karangan.
Perbedaan Topik dan Judul :
Topik : “payung besar”, bersifat umum dan belum
menggambarkan sudut pandang penulis.
Judul : “Spesifik”, mengandung permasalahan yang lebih jelas atau
terarah dan sering telah menggambarkan sudut pandang penulisnya.
CONTOH-CONTOH TEMA, TOPIK DAN JUDUL
Contoh Tema : Apakah
sebab-sebab terjadinya banjir dan bagaimanakah cara mengatasi akibat banjir tersebut.
Contoh Topik : Banjir
di Bandung Selatan.
Contoh Judul : Penanggulangan
Akibat Banjir di Bandung Selatan.
ijin ngutip ya mba'e
BalasHapusterimakasih
BalasHapusIjin
BalasHapusMakasih
BalasHapusthank u very much
BalasHapus