R
|
eward dan Punishment merupakan salah satu cara
memotivasi individu atau orang yang dipimpin dalam sebuah organisasi atau
individu. Salah satu sisi dari bentuk reward dan punishment adalah kompensasi
bagi karyawan untuk menerimanya dan merupakan kewajiban bagi organisasi atau
individu atas kerja yang telah dilakukan. Dengan demikian dengan suatu
kebijakan tertentu, kebijakan reward dan kebijakan punishment akan dapat
menjadi pendorong usaha bagi indiviu untuk mencapai prestasinya yang terbaik
sesusai dengan tujuan yang diharapkan. Reward dan punishment menjadi bagian
penting untuk perlu dipahami agar dapat memberikan hasil yang semakin meningkat
bagi oganisasi.
REWARD
(PENGHARGAAN)
JENIS-JENIS REWARD (PENGHARGAAN)
Menurut Ahli
Terdapat jenis-jenis penghargaan
yang dinyatakan oleh sejumlah ahi ternama salah satunya oleh
Schuster(1987).Menurut Schuster penghargaan terbagi atas 2 jenis yaitu:
1. Penghargaan
Intrinsik (intrinsic rewards)
Menurut Schuster penghargaan intristik adalah
penghargaan yang barasal dari respon individu terhadap pekerjaan itu sendiri,
yaitu berasal dari transaksi seorang individu dengan tugasnya tanpa campur
tangan pihak ketiga.
Menurut Ivancevich, Kanopaske dan Matteson
(2006) penghargaan intrinsik dibedakan atas:
a) Penyelesaian (completion)
Kemampuan memulai dan menyelesaikan suatu pekerjaan
atau proyek merupakan hal yang sangat penting bagi sebagian orang. Orang-orang
seperti ini menilai apa yang mereka sebut sebagai penyelesaian tugas. Beberapa
orang memiliki kebutuhan untuk menyelesaiakan tugas dan efek dari
menyelesaiakan tugas bagi seseorang merupakan suatu bentuk penghargaan pada
dirinya sendiri.
b) Pencapaian (achievement)
Pencapaian merupakan penghargaan yang muncul dalam
diri sendiri, yang diperoleh ketika seseorang meraih suatu tujuan yang
menantang.
c) Otonomi (autonomy)
Sebagian orang menginginkan
pekerjaan yang memberikan hak untuk mengambil keputusan dan bekerja tanpa
diawasi dengan ketat. Perasaan otonomi dapat dihasilkan dari kebebasan.
d) Pertumbuhan Pribadi
Seseorang yang mengalami
pertumbuhan pribadi semacam itu bisa merasakan perkambangan didalam dirinya dan
bisa melihat bagaimana kemampuannya dikembangkan.
2. Penghargaan
Ekstrinsik (extrinsic rewards)
Penghargaan ekstrinsik (ekstrinsic rewards)
adalah suatu penghargaan yang datang dari luar diri orang
tersebut. Penghargaan estrinsik menurut Schuster terbagi menjadi 2 jenis
yaitu :
1) Penghargaan finansial:
Disebut juga Pengharagaan
Ekstrinsik Langsung yaitu penghargaan berupa uang atau imbalan yang
diterima seseorang atas jerih payahnya dalam bentuk uang berupa gaji.
a) Gaji dan upah
Gaji adalah balas jasa dalam bentuk uang yang
diterima karyawan sebagai konsekuensi dari kedudukanya sebagai seorang karyawan
yang memberikan sumbangan tenaga dan pikiran dalam mencapai tujuan perusahaan
atau dapat dikatakan sebagai bayaran tetap yang diterima seseorang dari sebuah
perusahaan. Upah adalah imbalan yang dibayarkan berdasarkan jam kerja, jumlah
barang yang dihasilkan atau banyaknya pelayanan yang diberikan.
b) Tunjangan karyawan
Seperti dana pensiun, perawatan di rumah sakit dan
liburan. Pada umumnya merupakan hal yang tidak berhubungan dengan kinerja
karyawan, akan tetapi didasarkan pada senioritas atau catatan kehadiran
c) Bonus/insentif
Adalah tambahan-tambahan imbalan di atas atau di
luar gaji/upah yang diberikan organisasi
2) Penghargaan non finansial :
Didefenisikan sebagai penghargaan
yang diberikan organisasi untuk karyawan yang tersebar untuk keanggotaan
mereka. Program proteksi berupa sistem jaminan sosial, tunjangan keamanan
sosial pensiun, kecacatan dan manfaat kompensasi kerja, medis dan manfaat rumah
sakit, manfaat pensiun dan manfaat asuransi.
a) Penghargaan interpersonal
Atau biasa yang disebut dengan penghargaan antar
pribadi, manajer memiliki sejumlah kekuasaan untuk mendistribusikan
penghargaan interpersonal, seperti status dan pengakuan.
b) Promosi
Manajer menjadikan penghargaan promosi sebagai
usaha untuk menempatkan orang yang tepat pada pekerjaan yang tepat. Kinerja
jika diukur dengan akurat, sering kali memberikan pertimbangan yang signifikan
dalam alokasi penghargaan promosi.
PENTINGNYA PENGHARGAAN DALAM ORGANISASI
Reward adalah ganjaran, hadiah,
penghargaan atau imbalan yang bertujuan agar seseorang menjadi lebih giat lagi
usahanya untuk memperbaiki atau meningkatkan kinerja yang telah dicapai”
(Nugroho, 2006:5). Menurut Henri Simamora(2004:514) “reward adalah
insentif yang mengaitkan bayaran atas dasar untuk dapat meningkatkan
produktivitas para karyawan guna mencapai keunggulan yang kompetitif”. Dengan
adanya pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa pemberian reward dimaksudkan
sebagai dorongan agar karyawan mau bekerja dengan lebih baik sehingga dapat
meningkatkan kinerja karyawan.
Menurut Ivancevich, Konopaske dan Matteson dalam
Gania (2006:226) tujuan utama dari program reward adalah:
a) Menarik orang yang memiliki kualifikasi untuk bergabung
dengan organisasi
b) Mempertahankan karyawan agar terus datang untuk
bekerja
c) Mendorong karyawan untuk mencapai tingkat
kinerja yang tinggi
MAKSUD DAN TUJUAN REWARD
Tujuan pemberian penghargaan antara lain adalah
sebagai ikatan kerja sama, kepuasan kerja, pengadaan efektif, motivasi,
stabilitas karyawan, disiplin (Hasibuan, 2007):
- Ikatan Kerja Sama
Dengan pemberian penghargaan terjalinlah ikatan
kerja sama formal antara manajer dan karyawan. Karyawan harus mengerjakan
tugas-tugas dengan baik, sedangkan manajer wajib membayar penghargaan sesuai
dengan perjanjian yang disepakatin
- Kepuasan Kerja
Dengan penghargaan, karyawan akan dapat memenuhi
kebutuhan-kebutuhan fisik, status sosial, dan egoistiknya sehingga memperoleh
kepuasan kerja dari jabatannya.
- Pengadaan Efektif
Jika program penghargaan ditetapkan cukup besar,
pengadaan karyawan yang qualified untuk perusahaan akan lebih
mudah.
- Motivasi
Jika penghargaan yang diberikan cukup besar,
manajer akan mudah memotivasi bawahannya.
- Stabilitas Karyawan
Dengan program atas prinsip adil dan layak serta
eksternal konsistensi yang kompentatif maka stabilitas karyawan lebih terjamin
karena turnover relatif kecil.
- Disiplin
Dengan pemberian penghargaan yang cukup besar maka
disiplin karyawan semakin baik. Mereka akan menyadari serta menaati
peraturan-peraturan yang berlaku.
PUNISHMENT (HUKUMAN)
PUNISHMENT (HUKUMAN)
JENIS-JENIS PUNISHMENT
Menurut Veithzal Rivai (2005:450) jenis-jenis punishment dapat
diuraikan seperti berikut :
a. Hukuman ringan, dengan jenis :
1) Teguran lisan kepada karyawan yang bersangkutan
2) Teguran tertulis
3) Pernyataan tidak puas secara tidak tertulis
b. Hukuman sedang, dengan jenis :
1) Penundaan kenaikan gaji yang sebelumnya telah
direncanakan sebagaimana karyawan lainya
2) Penurunan gaji yang besaranya disesuai dengan
peraturan perusahaan
3) Penundaan kenaikan pangkat atau promosi
c. Hukuman berat, dengan jenis :
1) Penurunan pangkat atau demosi
2) Pembebasan dari jabatan
3) Pemberhentian kerja atas permintaan karyawan
yang bersangkutan
4) Pemutusan hubungan kerja sebagai karyawan di
perusahaan
PENTINGNYA HUKUMAN DALAM ORGANISASI
Menurut Mangkunegara (2000:130) “Punishment adalah
ancaman hukuman yang bertujuan untuk memperbaiki kinerja karyawan pelanggar,
memelihara peraturan yang berlaku dan memberikan pelajaran kepada
pelanggar”.Menurut Ivancevich, Konopaske dan Matteson dalam Gania (2006:226) “Punishment didefinisikan
sebagai tindakan menyajikan konsekuensi yang tidak menyenangkan atau tidak
diinginkan sebagai hasil dari dilakukanya perilaku tertentu”. Punishment merupakan
konsekuensi dari perilaku yang negatif, tujuan pemberian punishment ini
bermacam-macam, salah satunya adalah teori tujuan pemberian punishment yang
dikemukakan oleh M. Ngalim Purwanto MP(1993:238) sebagai berikut:
a. Teori Pembalasan
Hukuman diadakan sebagai pembalasan terhadap
kelalaian dan pelanggran yang telah dilakukan seseorang (karyawan).
b. Teori Perbaikan
Hukuman diberikan untuk membasmi kejahatan, untuk
memperbaiki si pelanggar agar jangan berbuat kesalahan itu lagi.
c. Teori Perlindungan
Hukuman diadakan untuk melindungi masyarakat dari
perbuatan- perbuatan yang tidak wajar.Dengan adanya hukuman ini, masyarakat
dapat dilindungi dari kejahatan- kejahatan yang telah dilakukan olehsi
pelanggar.
d. Teori Ganti Rugi
Hukuman diadakan untuk mengganti kerugian- kerugian
yang telah diderita akibat dari kejahatan- kejahatan atau pelanggaran- pelanggaran
itu.
e. Teori Menakut- nakuti
Hukuman diadakan untuk menimbulkan perasaan takut
kepada si pelanggar akibat perbuatannya yang melanggar itu sehingga selalu
takut melakukan perbuatan itu dan mau meninggalkannya.
IMPLIKASI HUKUMAN DAN PENGHARGAAN PADA PERUSAHAAN
Manajemen sumber daya manusia merupakan program,
aktivitas untuk mendapatkan, mengembangkan, memelihara dan mendayagunakan
sumber daya manusia untuk mendukung perusahaan mencapai tujuannya. Dalam
mencapai tujuan perusahaan, dibutuhkan sumber daya manusia (karyawan) yang
berkualitas. Kualitas atau kinerja karyawan harus selalu dipelihara dan
ditingkatkan,salah satu caranya adalah dengan penerapan reward dan punishment. Perusahaan
menyadari demi menjaga dan meningkatkan kinerja karyawan perusahaan harus
segera berbenah dalam pengelolaan manajemen yang profitable dan professional,
salah satu caranya adalah dengan menerapkan reward dan punishment.
Diharapkan dengan adanya penerapan reward dan punishment kinerja
karyawan dapat ditingkatkan dan perusahaan dapat mencapai tujuanya secara
keseluruhan.
Sumber :
Dharma.Agus.1991. Gaya Kepemimpinan Yang Efektif
Bagi Para Manajer,Bandung:Sinar Baru.
Dharma.Agus 2003. Manajemen Prestai
Kerja,Jakarta:CV.Rajawali
Ivancevich, Konopaske Dan Matteson. 2006. Perilaku
Manajemen Dan Organisasi. alih bahasa Gina Gania. Jakarta : Erlangga.
Nugroho, Bambang. 2006. Reward dan
Punishment. Bulletin cipta karya, departemen pekerjaan umum edisi no 6/IV/
juni 2006.
Repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/2709/4/Chapter%20II.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar