Seperti kita
ketahui hampir di setiap lampu merah di Jakarta terdapat pengemis dan anak
jalanan yang siap merongrong kita dengan wajah melas dan berpenampilan lusuh.
apa semua itu mengganggu dan merasa tidak menyenangkan untuk anda? atau kah
saking sangat seringnya kita melihat hal tersebut, jadi dianggap biasa?
Fakir Miskin
dan Anak Jalanan Dipelihara oleh Negara?
Jika kita
sedikit menilik ke arah hukum Undang- Undang Dasar 1945 pasal 34 ayat 1 jelas
dikatakan bahwa
” Fakir miskin dan
anak - anak terlantar dipelihara oleh negara “
Kalau memang Jakarta ( atau mungkin seluruh kota di Indonesia )
memiliki masalah yang sama terkait anak-anak terlantar, apakah itu
artinya anak-anak jalanan itu adalah disahkan oleh negara untuk mengemis
di jalanan? ataukah anak jalanan itu tidak tersentuh hukum ketika dia
mengganggu perjalanan orang lain? ataukah selama ini kita sudah melihat ada
tindakan dari pemerintah untuk memelihara fakir miskin dan anak terlantar
tersebut? atau mungkin kita bisa menjeratnya dengan pasal perbuatan tidak
menyenangkan?
Namun yang semakin membuat miris adalah anak-anak itu mengemis
karena orang tuanya yang menginginkan mereka begitu. Terkadang orang tua mereka
tidak segan untuk melakukan tindakan kasar jika mereka tidak menghasilkan uang.
Apakah orang tua mereka bisa di tindak secara hukum karena ekploitasi anak?
Kemana Komnas Anak? apakah mereka hanya “memelihara” anak-anak yang sanggup
membayar mereka? Ironi memang, karna Indonesia termasuk negara terbesar
ketiga yang mempekerjakan anak.
Padahal sesuai Undang-Undang No. 23 Tahun
2002 tentang perlindungan anak yang berbunyi
“Hak anak adalah
bagian dari hak asasi manusia yang wajib dijamin, dilindungi, dan dipenuhi oleh
orang tua, keluarga, masyarakat, pemerintah, dan negara”
Dari undang -undang tersebut seharusnya banyak orang bisa berkaca dan
menuntut orang tua mereka dijerat hukum dan dipidanakan. Aaah tapi apa daya
negeri ini terlalu sibuk dengan statusisasi dan konspirasi kemakmuran
sehingga mereka tidak mempedulikan anak-anak yang seharusnya menikmati
pendidikan dan masa kecil mereka yang indah tapi malah jadi suram karna harus
beralih profesi menjadi seniman jalanan.
Apa
kontribusi kita untuk mereka? memberi mereka uang saat mereka mengemis? atau
malah memarahi mereka karna mereka mengganggu kita? ah itu tak penting, memberi
atau tidak memberi mereka tetaplah menjadi seniman jalanan karna nasib mereka
bukan tergantung dari pendapatan mereka perhari, tetapi dari orang tua yang
mempekerjakan mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar