Sebagai makhluk sosial, kita tidak
bisa menghindar dari tindakan komunikasi menyampaikan dan menerima pesan dari
dan ke orang lain. Tindakan komunikasi ini terus menerus terjadi selama proses kehidupannya.
Prosesnya berlangsung dalam berbagai konteks baik fisik, psikologis, maupun
sosial, karena proses komunikasi tidak terjadi pada sebuah ruang kosong. Pelaku
proses komunikasi adalah manusia yang selalu bergerak dinamis.
1.
Pengertian
dan Arti Penting Komunikasi
Definisi
:
Komunikasi merupakan
suatu hal yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia. Dan bahkan komunikasi
telah menjadi fenomena fenomena bagi terbentuknya suatu masyarakat atau
komunitas yang terintegritas oleh informasi, di mana masing-masing individu
dalam masyarakat itu sendiri saling berbagi informasi (information sharing)
untuk mencapai tujuan bersama. Secara sederhana komunikasi dapat terjadi
apabila ada kesamaan antara penyampai pesan dan orang yang menerima pesan.
Senada dengan hal ini bahwa komunikasi atau communication berasal dari
bahasa Latin “communis”. Communis atau dalam bahasa
Inggrisnya “commun” yang artinya sama. Apabila kita berkomunikasi (to
communicate) ini berarti bahwa kita berada keadaan berusaha untuk
menimbulkan kesamaan (Suwardi 1986:13).
Komunikasi juga dipahami sebagai suatu bentuk komunikasi
interaksi, yaitu komunikasi
dengan proses sebab-akibat atau aksi-reaksi yang arahnya bergantian. (Mulyana,
2006:65). Theodorson (1969) selanjutnya mengemukakan pula bahwa,
komunikasi adalah proses pengalihan informasi dari satu orang atau sekelompok
orang dengan menggunakan symbol-simbol tertentu kepada satu orang atau kelompok
lain.[1]
Pentingnya Komunikasi
Komunikasi
adalah suatu proses atau kegiatan penyampaian pesan dari seseorang kepada orang
lain untuk mencapai tujuan tertentu. Komunikasi adalah prasyarat kehidupan
manusia. Kehidupan manusia akan tampak hampa apabila tidak ada komunikasi.
Karena tanpa komunikasi, interaksi antar manusia, baik secara perorangan,
kelompok, ataupun organisasi tidak mungkin dapat terjadi. Dua orang dikatakan
melakukan interaksi apabila masing-masing melakukan aksi dan reaksi. Aksi dan
reaksi dilakukan manusia baik secara perorangan, kelompok, atau organisasi.
Komunikasi menjadi penting karena fungsi yang bisa
dirasakan oleh pelaku komunikasi tersebut. Melalui komunikasi seseorang
menyampaikan apa yang ada dalam benak pikirannya dan perasaan hati nuraninya
kepada orang lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Melalui
komunikasi seseorang dapat membuat dirinya tidak merasa terasing atau
terisolasi dari lingkungan di sekitarnya.
2.
Jenis
dan Proses Komunikasi
Jenis
Komunikasi :
Menurut pendapat
Masmuh (2010, h8-22) ada lima penggolongan komunikasi dalam organisasi yang
biasa dipakai, yaitu:
a)
Komunikasi lisan dan
tertulis
Dasar penggolongan
komunikasi lisan dan tertulis ini adalah bentuk pesan yang akan disampaikan.
Banyak bentuk komunikasi: terutama komunikasi antar pribadi (interpersonal
communication), disampaikan secara lisan maupun tertulis. Karena sebagian besar
interaksi manusia terjadi dalam bentuk ini, maka berbagai studi telah dilakukan
untuk menilai manfaat dan efisiensi dari pesan yang disampaikan dengan cara
ini.
b)
Komunikasi verbal
dan non verbal
Jika dua orang
berinteraksi, maka informasi mengenai perasaan dan gagasan atau ide yang timbul
akan dikomunikasikan. Perasaan seseorang juga dapat dinyatakan melalui berbagai
isyarat-isyarat atau signal-signal non verbal. Dalam percakapan tatap muka
langsung, perasaan, keadaan jiw, atau suasana hati seseorang dinyatakan melalui
gerakan isyarat(gesture), ekspresi wajah, posisi dan gerakan badan, postur,
kontak fisik, kontak pandangan mata, dan stimulasi non-verbal lain yang sama
pentingnya dengan kata-kata yang diucapkan.
c)
Komunikasi
kebawah, keatas, dan kesamping
Penggolongan
komunikasi kebawah, keatas, dan kesamping (lateral) ini didasarkan pada arah
aliran pesan-pesan dan informasi didalam suatu organisasi. Untuk memperoleh
pengertian yang lebih mendalam, maka akan diuraikan ketiga jenis komunikasi
tersebut :
- Komunikasi kebawah aliran informasi dalam komunikasi kebawah mengalir dari tingkatan manajemen puncak ke manajemen menengah, manajemen yang lebih rendah, dan akhirnya sampai pada karyawan operasional. Komunikasi ini juga mempunyai fungsi pengarahan, perintah, indoktrinasi, inspirasi dan evaluasi.
- Komunikasi keatas alirannya dalam hirarki wewenang yang lebih rendah ke lebih tinggi biasanya mengalir disepanjang rantai komando. Fungsi utamanya adalah untuk memperoleh informasi mengenai kegiatan, keputusan dan pelaksanaan pekerjaan karyawan pada tingkat yang lebih rendah.
- Komunikasi kesamping Terjadi antara dua pejabat atau pihak yang berada dalam tingkatan hirarki wewenang yang sama (komunikasi horizontal) atau antara orang atau juga pihak pada tingkatan yang berbeda yang tidak mempunyai wewenang langsung terhadap pihak lainnya (komunikasi diagonal).
d)
Komunikasi formal dan
informal
Komunikasi formal Terjadi diantara
karyawan melalui garis kewenangan yang telah ditetapkan oleh manajemen.
Komunikasi informal Terjadi di antara
karyawan dalam suatu organisasi yang dapat berinteraksi secara bebas satu sama
lain terlepas dari kewenangan dan fungsi jabatan mereka.
- Proses Komunikasi pada hakekatnya adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap , yaitu:
1. Proses komunikasi
secara primer
Merupakan proses
penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan
menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Bahasa merupakan media yang paling
banyak dipergunakan dalam komunikasi, hal ini adalah karena bahasalah yang mampu “menerjemahkan” pikiran seseorang kepada
orang lain.
2. Proses komunikasi
secara sekunder
Merupakan proses
penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau
sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Media
yang sering digunakan sebagai media kedua dalam komunikasi antara lain surat, telepon,
surat kabat, majalah, radio, televisi, film dan lain- lain [2]
4.
Komunikasi Efektif
Komunikasi yang efektif berkaitan erat dengan kesuksesan
dalam berkomunikasi.Kesuksesan dalam
berkomunikasi dijelaskan oleh Wilbur
Schramm pada karyanya yang terkenal yaitu “How Communication Works“ dimana ia mengetengahkan
apa yang dinamakan “the condition of success in communication“ yang secara
garis besar bisa dijelaskan seperti dibawah ini sesuai dengan yang tertera dalam buku Onong Uchjana Effendy :
1. Pesan harus
dirancang dan disampaikan sedemikian rupa sehingga menarik perhatian sasaran yang dimaksud
2. Pesan harus menggunakan tanda-tanda yang tertuju kepada pengalaman yang sama antara komunikator dan komunikan sehingga sama-sama mengerti
3. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi pihak komunikan dan menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut
4. Pesan harus menyarankan suatu cara untuk memperoleh kebutuhan tadi yang layak bagi situasi kelompok tempat komunikan berada pada saat ia digerakkan untuk memberikan tanggapan yang dikehendaki. [3]
2. Pesan harus menggunakan tanda-tanda yang tertuju kepada pengalaman yang sama antara komunikator dan komunikan sehingga sama-sama mengerti
3. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi pihak komunikan dan menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut
4. Pesan harus menyarankan suatu cara untuk memperoleh kebutuhan tadi yang layak bagi situasi kelompok tempat komunikan berada pada saat ia digerakkan untuk memberikan tanggapan yang dikehendaki. [3]
5.
Implikasi
Manajerial
Implikasi manajerial adalah sebagai
alat kontrol manajerial dan
koordinasi proses organisasi yang dapat dibuat dari komunikasi organisasi atau lembaga
tertentu, Hal ini juga bisa berarti sugesti (saran) yang harus
dilakukan pada masalah mengenai manajemen (ask.com).
Implikasi sendiri yang berarti akibat dapat merujuk ke beberapa aspek yang salah satunya pada pembahasan kali ini yaitu manajerial atau manajemen.
Dalam manajemen terdapat 2 Implikasi yaitu :
1. Implikasi Prosedural meliputi tata cara analist, pilihan representasi, perencanaan kerja, dan formulasi kebijakan.
2. Implikasi Kebijakan meliputi sifat substantif, perkiraan kedepan dan perumusan tindakan.
Implikasi sendiri yang berarti akibat dapat merujuk ke beberapa aspek yang salah satunya pada pembahasan kali ini yaitu manajerial atau manajemen.
Dalam manajemen terdapat 2 Implikasi yaitu :
1. Implikasi Prosedural meliputi tata cara analist, pilihan representasi, perencanaan kerja, dan formulasi kebijakan.
2. Implikasi Kebijakan meliputi sifat substantif, perkiraan kedepan dan perumusan tindakan.
DAFTAR PUSTAKA
Effendy Uchjana, Onong, M.A. 2002. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT Rosdakarya.
Effendy, Onong Uchjana. 2004. Ilmu
Komunikasi: teori dan Praktek.
Bandung: Remaja
Rosadakarya.
H. Syaiful Rohim, 2009 ,Teori Komunikasi. Perspektif, Ragam, dan
Aplikasi. Jakarta: PT Rineka Cipta.
http://www.academia.edu/34116/Paradigma_Dalam_Teori_Organisasi_dan_Implikasinya_Pada_Komunikasi_Organisasi (March 17, 2014 ;7:05 pm)
http://www.academia.edu/34116/Paradigma_Dalam_Teori_Organisasi_dan_Implikasinya_Pada_Komunikasi_Organisasi (March 17, 2014 ;7:05 pm)
[1] H. Syaiful Rohim, Teori Komunikasi. Perspektif, Ragam, dan Aplikasi. (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2009) hal. 8-11.
[2] Effendy, Onong Uchjana. 2004. Ilmu Komunikasi: teori dan Praktek. Bandung: Remaja
Rosadakarya.
hal 11
[3] Effendy, Onong
Uchjana. 2002. Ilmu Komunikasi: teori dan Praktek. Bandung: Remaja
Rosadakarya.
hal 32-33
Tidak ada komentar:
Posting Komentar