Setiap organisasi, baik dalam skala besar maupun kecil, terdapat terjadi perubahan-perubahan kondisi yang dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan eksternal dan internal organisasi. Dalam menghadapi perkembangan dan perubahan yang terjadi maka diperlukan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. Proses pengambilan keputusan yang cepat dan tepat dilakukan agar roda organisasi beserta administrasi dapat berjalan terus dengan lancar
Pengambilan keputusan tersebut dilakukan oleh
seorang manajer atau administrator. Kegiatan pembuatan keputusan meliputi
pengindentifikasian masalah, pencarian alternatif penyelesaian masalah,
evaluasi daripada alternatif-alternatif tersebut, dan pemilihan alternatif
keputusan yang terbaik. Kemampuan seorang pimpinan dalam membuat keputusan
dapat ditingkatkan apabila ia mengetahui dan menguasai teori dan teknik
pembuatan keputusan. [1]
PENGERTIAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pengambilan
keputusan sangat penting dalam manajemen dan merupakan tugas utama dari seorang
pemimpin (manajer). Pengambilan keputusan (decision making) diproses oleh
pengambilan keputusan (decision maker) yang hasilnya keputusan (decision). [2]
- Stoner (2003:205) memandang pengambilan keputusan sebagai proses pemilihan suatu arah tindakan sebagai cara untuk memecahkan sebuah masalah tertentu.
- Siagian (1993:24) mengartikan pengambilan keputusan sebagai usaha sadar untuk menentukan satu alternatif dari berbagai alternatif untuk memecahkan masalah.
- Salusu (1996:47) mendefinisikan pengambilan keputusan sebagai proses memilih suatu alternatif cara bertindak dengan metode yang efisien sesuai situasi untuk menemukan dan menyelesaikan masalah organisasi.
- Handoko (2001:129) melihat pengambilan keputusan sebagai proses di mana serangkaian kegiatan dipilih sebagai penyelesaian suatu masalah tertentu.
Dari
beberapa pengertian tentang pengambilan keputusan yang dikemukakan oleh para
ahli dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan merupakan proses pemilihan
satu alternatif dari beberapa alternatif untuk pemecahan masalah.[3]
DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Sementara
itu, George R. Terry menyebutkan 5 dasar dalam pengambilan
keputusan, yaitu:[4]
1. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Intuisi
Keputusan
yang diambil berdasarkan intuisi atau perasaan lebih bersifat subjektif yaitu
mudah terkena sugesti, pengaruh luar, dan faktor kejiwaan lain. Sifat subjektif
dari keputusuan intuitif ini terdapat beberapa keuntungan, yaitu :
1. Pengambilan keputusan oleh satu pihak
sehingga mudah untuk memutuskan.
2. Keputusan intuitif lebih tepat untuk
masalah-masalah yang bersifat kemanusiaan.
2. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Pengalaman
Sering kali terjadi bahwa sebelum mengambil keputusan,
pimpinan mengingat-ingat apakah kasus seperti ini sebelumnya pernah terjadi.
Pengingatan semacam itu biasanya ditelusuri melalui arsip-arsip penhambilan
keputusan yang berupa dokumentasi pengalaman-pengalaman masa lampau. Jika
ternyata permasalahan tersebut pernah terjadi sebelumnya, maka pimpinan tinggal
melihat apakah permasalahan tersebut sama atau tidak dengan situasi dan kondisi
saat ini. Jika masih sama kemudian dapat menerapkan cara yang sebelumnya itu
untuk mengatasi masalah yang timbul.
3. Pengambilan
keputusan berdasarkan wewenang
Banyak sekali keputusan yang diambil karena wewenang(authority) yang
dimiliki. Setiap orang yang menjadi pimpinan organisasi mempunyai tugas dan
wewenang untuk mengambil keputusan dalam rangka menjalankan kegiatan demi
tercapainya tujuan organisasi yang efektif dan efisien. Keputusan yang berdasarkan wewenang memiliki beberapa
keuntungan. Keuntungan-keuntungan tersebut antara lain : banyak diterimanya oleh
bawahan, memiliki otentisitas (otentik), dan juga karena didasari wewenang yang
resmi maka akan lebih permanent sifatnya.
Keputusan yang berdasarkan pada wewenang semata maka akan
menimbulkan sifat rutin dan mengasosiasikan dengan praktik dictatorial.
Keputusan berdasarkan wewenang kadangkala oleh pembuat keputusan sering
melewati permasahan yang seharusnya dipecahkan justru menjadi kabur atau kurang
jelas.
4. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Data dan Fakta Empiris
Ada yang
berpendapat bahwa sebaiknya pengambilan keputusan didukung oleh sejumlah fakta
yang memadai. Sebenarnya istilah fakta perlu dikaitkan dengan istilah data dan
informasi. Kumpulan fakta yang telah dikelompokkan secara sistematis dinamakan
data. Sedangkan informasi adalah hasil pengolahan dari data. Dengan demikinan,
data harus diolah lebih dulu menjadi informasi yang kemudian dijadikan dasar
pengambilan keputusan.
5. Pengambilan
Keputusan Berdasarkan Rasional
Keputusan yang bersifat
rasional berkaitan dengan daya guna. Masalah – masalah yang dihadapi
merupakan masalah yang memerlukan pemecahan rasional. Keputusan yang dibuat
berdasarkan pertimbangan rasional lebih bersifat objektif. Dalam masyarakat,
keputusan yang rasional dapat diukur apabila kepuasan optimal masyarakat dapat
terlaksana dalam batas-batas nilai masyarakat yang di akui saat itu.
JENIS-JENIS
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Secara
umum jenis pengambilan keputusan dapat dikategorikan dalam dua bentuk, yakni
keputusan terprogram dan keputusan tidak terprogram (Siagian, 1987:25-26;
Salusu, 1996:63).[5]
a) Keputusan terprogram
Keputusan
terprogram adalah tindakan menjatuhkan pilihan yang berlangsung berulang kali
dan diambil secara rutin dalam organisasi. Keputusan terprogram biasanya
menyangkut pemecahan masalah-masalah yang sifatnya teknis serta tidak memerlukan
pengarahan dari tingkat manajemen yang lebih tinggi.
b)
Keputusan tidak terprogram
Keputusan
tidak terprogram muncul sebagai akibat dari suatu situasi di mana ada suatu
kemendesakan untuk segera mengambil tindakan dan memecahkan masalah yang
timbul. Biasanya keputusan ini bersifat repetitif, tidak terstruktur dan sukar mengenali
bentuk, hakekat dan dampaknya.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Untuk
melakukan proses interaksi antara input-input yang digunakan dalam menyusun
model dalam pengambilan suatu keputusan perlu dipertimbangkan faktor-faktor
sebagai berikut :[5]
- Tujuan organisasi,
- Kendala internal,
- Kriteria pelaksanaan, dan
- Berbagai alternatif pemecahan masalah.
Sedangkan
output yag diharapka dari hasil interkasi adalah :
- Implementasi keputusan
- Pengendalian
- Umpan balik
Adapun
faktor yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan adalah :
- Keadaan lingkungan dan nilai-nilai yang kerap dipertentangkan
- Pengaruh politik
- Emosional
- Tingkat pendidikan
- Model keputusan faktual
IMPLIKASI MANAJERIAL
Dalam pengambilan
keputusan dibidang manajerial , seorang pemimpin harus memperhatikan segala
aspek yang melatarbelakangi suatu masalah dimana keterampilan seorang pemimpin
harus selalu diasah untuk menyelesaikan permaslahan yang kompleks karena
membutuhkan pertimbangan yang matang untuk menyelesaikan permasalahan tersebut
dan yang terpenting dalam setiap pengambilan keputusan seorang manajer
diharuskan keputusan tersebut dapat diterima oleh semua kalangan karna adanya
kebijakan
DAFTAR PUSTAKA
Akhmad Sudrajat, Konsep
PengambilanKeputusan
Kasim, azhar, 1995, Teori
Pembuatan Keputusan, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia, Jakarta
Levin, I. R., Rubin, S.
D., Stinson, P.J, 2002, Pengambilan Keputusan Secara Kuantitatif,
PT Raja Grafindo, Jakarta
Rizki Dermawan SE, MM.
2010, Pengambilan Keputusan. ALfabet.
Salusu, J., 1996, Pengambilan
Keputusan Stratejik, Untuk Organisasi Publik dan Organisasi Nonprofit, Jakarta:
PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Siagian, S.P., 1993, Teori
dan Praktek Pengambilan Keputusan, Jakarta: CV Haji Masagung.
Stoner, J.A.F, & Winkel C.,
2003, Perencanaan dan Pengambilan Keputusan dalam
Manajemen,
(alih bahasa: Simamora Sahat), Jakarta: PT Rineka Cipta.
[1]
Kasim, azhar, 1995, Teori Pembuatan Keputusan,
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta
[2]
Rizki Dermawan SE, MM. 2010, Pengambilan Keputusan. ALfabet.
[3]
Salusu, J., 1996, Pengambilan Keputusan Stratejik, Untuk Organisasi Publik
dan Organisasi Nonprofit, Jakarta: PT Gramedia Widiasarana
Indonesia.
[3]
Siagian, S.P., 1993, Teori dan Praktek Pengambilan Keputusan, Jakarta:
CV Haji Masagung.
[3] Stoner, J.A.F,
& Winkel C., 2003, Perencanaan dan Pengambilan Keputusan dalam
Manajemen,
(alih bahasa: Simamora Sahat), Jakarta: PT Rineka Cipta.
[4]
Akhmad Sudrajat, Konsep PengambilanKeputusan
[5]
Salusu, J., 1996, Pengambilan Keputusan Stratejik, Untuk Organisasi Publik
dan Organisasi Nonprofit, Jakarta: PT Gramedia Widiasarana
Indonesia.
[6]
Levin, I. R., Rubin, S. D., Stinson, P.J, 2002, Pengambilan
Keputusan Secara Kuantitatif, PT Raja Grafindo, Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar